Sabtu, 28 Februari 2015

Cerita pendek

Kemarin saya lagi jalan menuju kampus,
terus di depan saya ada bapak-bapak
yang nampol kepala anaknya gara-
gara si anak ngejatuhin sendal yang
dia pakai saat sedang diboncengin.
Karena posisi saya ada di belakang
mereka, saya pun ngambilin sendal yang
jatuh itu. Sendal itu saya kasih ke si
bocah, terus saya mencoba menegur
bapak yang tadi mukulin kepala
anaknya gara-gara hal sepele
tersebut.
“Pak.. Jangan main tangan ah..
Apalagi kepada anak kecil.” saya
memegang pundak bapak itu, lalu saya
melanjutkan. “Lihat.. Anak anda
menangis sesenggukan. Anda tahu
kenapa?”
Bapak itu hanya menggelengkan
kepalanya dengan tatapan penasaran.
Saya kembali ngomong. “Anak ini
menangis, karena dia berfikir anda
sebagai orang tuanya adalah
tempatnya untuk berlindung dari
segala masalah di dunia. Bapaklah yang
menjadi jagoannya. Tapi, di saat
bapak memukulnya, bukan tubuhnya
yang tersakiti, namun kepercayaannya
kepada bapak lah yang tersakiti dan
hancur. Dia ketakutan, karena dia
merasa tidak ada lagi yang mau
melindunginya di dunia ini.”
Mendengar kalimat saya, bapak itu diam
sesaat, tatapannya kosong. Lalu, dia
mengarahkan pandangannya kepada
anaknya, terus ke arah saya.
Ekspresinya berubah, diapun
menjawab, “Nggak usah sotoy! Ini
bukan urusan anda!”
Bapak itu segera menyalakan
motornya, lalu pergi meninggalkan
Saya.
Saya… Nangis sesenggukan di
pinggir jalan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar