Kamis, 25 Juni 2015
Anak SD Mulai Pacaran
Anak SD Mulai Pacaran
"Kamu udah punya pacar?" Tanya saya
ke adek saya yang saat ini baru kelas
3 SD. "Ummm" dia bergumam
sebentar. "Punya dong. Pacar aku
dua!" Dan dia menjawab sambil
mengacungkan 3 jari.
Namanya enrico (nama samaran)
. Biasa dipanggil Cico.
Di umurnya yang masih belia, dia udah
punya pacar dua. Kasian sekali
pemuda belia ini. Baru kelas 3 SD
sudah harus merasakan gimana
pusingnya pacar-pacaran. Apalagi
pacarnya dua. Duh, nggak kebayang
gimana rasanya diribetin dua cewek
sekaligus. Saya takut Cico tumbuh
dewasa dengan rambut yang tak
kunjung tumbuh. Rontok satu
persatu gara-gara pusing mikirin
ceweknya.
Setelah tau Cico udah punya pacar,
Saya jadi penasaran, kira-kira
gimana gaya berpacarannya anak SD.
Gimana proses PDKT-nya, dan apa
aja yang mereka lakukan ketika
sedang pacaran.
"Aku suka sama Renita (pacar
pertamanya) soalnya dia tuh sering
ngasih aku ciki. Kalo sama Jasmine
(pacar keduanya) sih aku nggak
terlalu suka. Tapi dia baik. Sering
minjemin aku rautan. Yaudah aku
pacarin aja" . Kira-kira begitulah
penjelasan Cico mengenai kehidupan
percintaannya. Sungguh kisah cinta
yang sangat-sangat dramatis.
Cico melanjuktan curhatnya.
"Sebenernya aku mau mutusin
Jasmine kak" dia terdiam sebentar
untuk mengelap ingusnya. "Jasmine
tuh jahat. Dia deketin sahabat aku
sendiri"
JENGJENG! Drama dimulai.
"Aku mau mutusin dia. Aku males
dibikin cemburu terus!" . Denger
curhatan Cico barusan, saya sempat
mikir dia bakal langsung lari ke
kamar mandi sambil mengusap air
mata dan ingusnya. Lalu nangis di
bawah shower sambil teriak-teriak
penuh rasa kecewa.. "KENAPAAAH?
KENAPAAAAH?"
Sebagai kakak yang baik, saya
mencoba menenangkan Cico.
"Yaudah, jangan sedih. Kayaknya
Jasmine lebih bahagia sama sahabat
kamu daripada sama kamu" . Ucapan
Saya itu membuat Cico makin sedih.
Dia menatap mata saya. Mengelap
ingusnya. Lalu berkata.. "iya juga
ya. Jangan-jangan dia nggak cinta
sama aku. Jangan-jangan dia
cintanya sama sahabat aku".
Sampai di sini, saya mulai khawatir
dengan kondisi kejiwaan Cico. Nggak
nyangka dia bisa berpikir sedrama
itu. Saya takut tau-tau dia nangis
sambil baca puisi. "Kulari ke hutan
kemudian teriakku." Lalu dia terdiam
menatap langit. Sambil ngelap ingus
dia lanjutin baca puisinya. "Sepi. Sepi
sendiri aku benci. Pecahkan saja
gelas biar ramai! Biar mengaduh
sampai gaduh! Apa aku harus lari ke
hutan, kemudian belok ke pantai?"
Setelah banyak bercerita tentang
Jasmine, Cico melanjutkan ceritanya
tentang Renita, pacar pertamanya.
Ternyata Renita adalah temen les
bahasa inggris Cico. Mereka udah
pacaran selama 3 minggu. Dari apa
yang dia ceritain, keliatannya Cico
sayang banget sama Renita. "Renita
baik banget kak sama aku. Dia aja
suka minjemin sapu tangannya buat
ngelap ingus aku"
"Terus kamu udah ngapain aja sama
Renita? Pernah ciuman nggak?"
Tanya gue ke Cico. Gue pikir, anak
sekecil Cico nggak bakal berani nyium
cewek. Gue menanyakan hal itu buat
make sure aja, takut kalau ternyata
dia beneran udah pernah ciuman
sama Renita. Setelah ngelap
ingusnya, Cico menjawab pertanyaan
gue tadi. "Udah lah! Masa pacaran
nggak pernah ciuman!"
Mampus.
Romansa cinta Cico harus segera
dihentikan sebelum dia bertindak
lebih jauh. Kalau sebelumnya cuma
ciuman, bukan nggak mungkin suatu
saat mereka mencoba hal yang lebih
ekstrim. "Aku juga pernah mandi
bareng sama Renita" Cico
melanjutkan ceritanya. Gue kaget.
"Hah? Serius?". Sumpah ini udah
nggak lucu lagi. "Iya" kata Cico
sambil ngelap ingusnya. "Aku waktu
itu pernah mandi bola bareng Renita"
Gue harus memikirkan cara buat
misahin Cico sama dua pacarnya.
Bahaya. Semua harus dihentikan.
"Beneran kamu udah pernah ciuman
sama Renita?" Tanya gue ke Cico.
"emang kenapa kak?" Dia nanya balik
dengan nada penuh rasa penasaran.
"Hati-hati aja. Cewek itu kalo
dicium bisa hamil. Apalagi kamu
sempat mandi bareng sama dia.
Biarkata cuma mandi bola, tetep aja
judulnya mandi bareng"
Mendengar penjelasan saya, Cico
langsung bengong. Pandangannya
kosong. Dia seakan berkata dalam
hati.. "aku belum siap jadi ayah"
Beberapa hari kemudian, saya iseng
nanya ke Cico tentang perkembangan
hubungannya dengan Renita dan
Jasmine. "Aku udah putus sama
Renita kak. Jasmine juga udah aku
putusin". Saya lumayan lega denger
Cico udah nggak pacar-pacaran lagi.
Ternyata dia belum selesai cerita.
Sambil ngelap ingusnya, dia bilang..
"Aku udah nggak mau pacaran lagi.
Sekarang aja aku cuma TTM-an sama
kakak kelas aku. Hehehe"
TAMAT!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar