Sabtu, 10 Januari 2015

Menyelami Sembilanpuluh

Kekasih, terima kasih telah mengizinkanku
menyelami sisi lain hidupmu. Kutemukan
segala kau yang baru. Kutemukan kita yang
lain yang membuat kebersamaan ini indah
meski tak mudah.
Kekasih, jangan ragu untuk menyelami
segala rasa yang mampir di sepasang hati
kita yang hangat. Jangan pernah kau tolak
rindu yang memberi perih, jangan pernah
kau kutuk sakit hati yang menjadikan
hidupmu semakin kuat.
Kekasih, ini adalah hari sembilanpuluh. Ada
berpuluh-puluh malam dimana doa mu yang
mengiring tidurku. Ada puluhan pesan cinta
yang membuat senyum pertamaku setiap
hari. Ada belasan pertengkaran, ada
belasan kesal dan sedih kita. Tapi atas
nama cinta, kita masih bersama sejauh ini.
Hatimu samudera, akulah penjelajah.
Kuarungi hatimu yang terlampau luas.
Kuselami isinya dan kutemukan keindahan
bernama kekitaan yang membuat air mata
bahagiaku mendadak tumpah. Hatimu
samudera dan akulah penjelajah berani
yang tak pernah menyerah.
Kekasih, masih kuingat kali pertama kita
berbagi kecup. Terlalu terburu-buru dan
tak mampu kunikmati dalam pagut. Tapi,
hingga malam kesembilan puluh masih belum
bisa kulupakan saat kita melebur satu. Ada
gugupmu di situ, ada senyum maluku yang
membuat sore begitu cemburu.
Ini adalah sembilanpuluh pertama. Kuselami
kau sebagaimana kau selami aku yang tak
sempurna. Jangan pernah menyerah atas
segala yang sedang kau perjuangkan.
Karena bagaimanapun, kita adalah
kebersamaan yang lahir bukan karena
ketidaksengajaan.
Aku mencintaimu. Selalu.

#DSN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar