Jumat, 09 Januari 2015

Pada Awalnya Cinta, dan Persahabatan yang Membuatnya Bertahan

Seharusnya cinta tidak seperti banjir;
sesaat meluap-luap menggenangi dan
menenggelamkanmu dalam bahagia, tapi
kemudian surut perlahan dan yang tersisa
hanya lumpur kenangan.
Apalagi seperti kembang api; menyilaukanmu
dalam gemerlap sekejap, dan kemudian
menghilang lenyap dan kau terkatung dalam
senyap.
Tantangan terbesar bagi cinta adalah
waktu. Musuh terbesar bagi cinta bukanlah
pengkhianatan, tetapi kebosanan.
Cinta bukanlah rumah yang tuntas sekali
bangun. Bukan tugu yang kokoh bertahan
melawan dera zaman dan kepungan
lelumutan. Dia lebih seperti tanaman; jika
dirawat dengan tekun akan tumbuh
memekar, tetapi kalau dibiarkan telantar,
akan layu, mengering hingga ke akar.

Saya banyak bercermin kepada mereka yang
bisa mempertahankan pernikahan sampai
puluhan tahun. Diam-diam di dalam hati,
pasangan yang setia sampai renta, selalu
membuat saya iri.
Romanstisme bukanlah sepasang remaja ABG
yang bergandengan tangan di depan loket
penjual karcis bioskop, atau kata-kata
puitis yang dikirim pria yang baru saja jatuh
cinta, dua hari lalu. Tetapi Kakek dan Nenek
yang berjalan tertatih, dan melihat mereka,
kita tak pernah tahu, siapa sebenarnya
yang sedang memapah siapa…
Sejauh yang saya mampu pelajari dari
pasangan seperti itu, cinta ternyata hanya
bisa diawetkan dengan persahabatan.
Bisalah diibaratkan kalau cinta itu seperti
motor 2 tak; meledak-ledak, kencang gak
karu-karuan, tetapi boros dan kurang cocok
untuk perjalanan panjang. Di sisi lain,
persahabatan seperti motor 4 tak atau
malah mobil diesel; mungkin agak kurang
spontan, tetapi tidak saja tahan lebih lama,
tetapi juga makin lama makin panas dan
stabil.
Ada ungkapan yang agak sarkastis (tetapi
sangat ada benarnya) bahwa cinta
seharusnya berakhir dengan pernikahan.
Artinya, ketika menikah cinta memang akan
berakhir. Dan memang banyak pasangan
yang tersentak ketika menyadari bahwa
pernikahan ternyata tidaklah sesederhana
(apalagi seindah) yang dibayangkan.
Udah panjang aja nih tulisan. Yang mau
disampaikan sesungguhnya, jadikanlah
pasangan sebagai sahabat terbaik. Pastikan
dia berada di tempat teratas dalam daftar
orang yang ingin Anda ajak curhat atau
sekadar diskusi tentang apapun.
Sempatkanlah bertukar lelucon terbaru
dengannya. Cari atau bila penting ciptakan
hobi yang bisa diminati bersama. Dsb. Hal-
hal kecil, tetapi terbukti efektif
mengukuhkan persahabatan.

#DSN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar